Sesungguhnya, Ichiro tidak mau bersinggungan dengan Puteri Ferysha untuk jangka waktu dekat –maksudnya dia baru saja pulang, ingin melepas lelahnya bersama dengan gadis yang dicintai, mengesampingkan problematika dengan Puteri Ferysha.
Namun gadis ini, memang kurang ajar.
Setelah dia menipu Raja Ansell, dengan beraninya dia malah datang dengan kondisi marah besar? Yang benar saja? Wajahnya itu terbuat dari apa? Kenapa percaya diri sekali??
Ichiro sungguh tidak ingin memancing kemarahan dari Puteri Ferysha. Apalagi di depan Azura. Ia ingin sarapan pagi yang tenang.
Maka dari itu, Ichiro pun tersenyum, lalu mengatakan. "Ah, kau sudah bangun rupanya. Aku kira kau masih tidur dan tidak aku bangunkan."
"Hah....? Alasan apa itu, Raja? Aku jelas sudah bangun... Kenapa Raja malah makan berdua dengan Azura saja di sini? Bagaimana dengan diriku?"
"Apakah Raja tega tidak membiarkanku sarapan pagi dengan Raja?"
Memuakkan sekali. Batin Ichiro.
Lelaki itu pun segera memerintah, "Grritos!"