Azura hanya bisa menghela napasnya. Dia merasa sakit hati. Ditataplah sosok yang dicintainya itu. "Bagaimana ini, Raja?"
"Apanya yang bagaimana? Kamu sudah melakukan hal yang baik. Mereka saja yang terlalu bodoh!"
"Tapi..."
Raja Ansell pun menghela napasnya. Dia lalu mengecup puncak kepala Azura, "Tenanglah. Kau tidak perlu merasa sakit hati. Aku bisa mencari Angkatan Sihir yang lain. Kau tenang saja."
Raja Ansell membubarkan pasukan di depannya. Lantas Raja Ansell pun tersenyum dengan kebahagiaan. Lelaki itu tetap membela Azura seratus persen.
"Sekarang, kita harus fokus pada pernikahan kita minggu depan. Bagaimana?"
Azura pun menganggukkan kepalanya. Dia pun pergi bersama dengan Raja Ansell, ke dalam ruangan lelaki itu.
"Siapa saja yang harus kita undang??" tanya Raja Ansell tatkala mereka berdua sudah sampai di dalam ruangan Raja Ansell.