Raja Ansell mengingat setiap inci kenangan yang merasuk ke dalam pikirannya sendiri. Lelaki itu merasakan kepedihan yang luar biasa. Ada ribuan penyesalan yang turut menyertai. Ia belum bisa menjadi orang yang baik. Ia belum siap untuk mati.
Dan lagi, Azura... Kalau dia menyerah di sini, maka gadis itu juga akan turut mati.
Dengan demikian, Raja Ansell pun mengeluarkan pedangnya. Dan Srakkkk!
Ia menusuk tembok yang ada di sampingnya. Lalu, secepat kilat, ia berjuang. Ia berdiri dengan Azura yang berada di pelukannya.
Ia memandang penuh dengan tatapan tajam ke arah Franklin. "Aku tak akan membiarkanmu pergi."
Saat Raja Ansell berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, ia mendengar suara ribut-ribut. Ternyata para Prajurit yang bodoh dan pembangkang itu sudah mencari Raja Ansell dan Azura.
Dengan suara yang sangat lantang, Raja Ansell pun memanggil. "Kemarilah Prajurit! Aku berada di dalam sumur!!"