Gadis itu kabur. Pangeran Ansell melongo. Lagipula, apa salahnya dia bertanya? Dasar gadis aneh.
Lelaki itu pun berjalan tertatih, agak kesulitan karena dia harus menahan lengannya untuk tidak bekerja banyak.
Pangeran Ansell bersyukur Sang Kakak hanya berniat untuk melukainya. Menunjukkan gigi kepada khalayak umum kalau dialah sosok yang pantas untuk duduk di takhta.
Kendati demikian, tentu bukan hal yang baik karena lelaki itu hampir saja membuat lengan Pangeran Ansell ini putus. "Untuk saja aku tidak dibuat buntung olehnya." gumam Pangeran Ansell.
Lelaki itu juga merasakan bagaimana besar tekad Pangeran Parker untuk menjabat sebagai Raja. Dan sejujurnya, Pangeran Ansell juga merasa dirinya belum sanggup untuk berada membawahi kerajaan.
Lelaki itu makan dengan cukup kesulitan. Manakala dia makan, terlihat sosok Azura yang pelan pelan mengintip. Matanya itu terlihat.