Azura tidak mungkin memperlihatkan amarahnya secara nyata kepada Pangeran Ansell maupun yang lain. Ia hanya tidak suka ketika melihat orang lain tertawa di saat-saat genting. Meski ia tak mengatakannya, gadis tersebut tetap memasang wajah cuek.
"Ayo kita segera keluar masuk ke Istana Utama." ujar Azura.
Mereka pun memasuki bagian dalam istana. Sekejap mata, Azura merasakan firasat yang tidak enak. Kenapa sejak tadi mereka bertiga berjalan, tak kunjung menemukan siapa pun? Bahkan, anggota kerajaan juga?
"Ke mana para penjaga dan anggota kerajaan? Bukankah mestinya ada satu atau dua orang yang berseliweran?" tanya Azura kepada Pangeran Ansell.
Pernyataan yang terlontar dari bibir Azura membuat lelaki itu tertegun. Lelaki itu seakan baru menyadari, kalau sejak tadi tidak ada satu pun orang yang berada di sana. Bahkan, situasi sangat tenang dan lengang.
Azura berpaling, ia melongok ke sisi lainnya. "Percuma. Tidak ada orang." katanya.