'Ah ... Lucunya ...'
Azura tidak jadi marah. Pipi gadis itu malah memerah merasakan sentuhan lembut Moo. Bulunya ini memang sangat enak untuk dipegang. Apalagi, Moo yang selalu merespon dengan sangat baik.
Karena Azura yang kesenangan menikmati sentuhan lembut si Moo, Pangeran Ansell berdeham. Lelaki super maskulin itu lantas mengucapkan, "Apakah enak, menyentuhnya ?"
"Pangeran Ansell mau mencobanya? Si Moo ini sangat halus!"
"Oh, ya?" Pangeran Ansell jadi penasaran.
Maka dari itu, Pangeran Ansell pun menghembuskan napas panjangnya. Lelaki tersebut mencoba untuk menyentuh Si Moo. Pelan – pelan ....
Dan Si Moo mengucapkan, "Muo! Muo! Muo!!"
"Lihatkan? Dia sangat suka kalian ... Kenapa kalian malah takut kepadanya?"
Azura agak mencibir, "Ya ... Abisnya ... Siapa yang tahu kalau Moo ini herbivora."