Akibat bibirnya yang hampir menempel pada telinga. Bibir Brian terus menyentuh kulit telinga Julia saat ia berbicara. Ditambah juga dengan kata-katanya yang penuh goda… Tiba-tiba, wajahnya dipalingkan kasar. "Tidak bisakah departemen wanita cukup memberimu makan?" ucap Julia terengah-tengah, matanya berkedip-kedip.
Bibir tipis Brian melengkung isyarat jahat, dia menganggukkan kepalanya tiba-tiba, "Ini adalah suatu hal yang harus diberi makan atau tidak, terutama …" Dia menatap Julia dengan penuh dalam, suaranya menjadi rendah, "....tidak memiliki banyak trik sepertimu."
Wajah Julia berubah memerah. Mereka berdua biasanya bergaul secara pribadi pada waktu kerja, tapi sekarang mereka berada di gudang anggur. Ziyan tampaknya syok melihat Julia dan Brian, dia tidak menggodanya. Dia bangkit, meraih tangan gadis itu, dan melangkah keluar.
Sebotol anggur merah dan sampanye mereka bertiga cicipi dengan penuh kemewahan, sayangnya Julia hanya meminum sampanye yang tidak beralkohol.
