Tatapan Ziyan masih tertuju pada layar komputer, dan wajah tampannya terlihat acuh tak acuh dan berkata, "Devin, aku tidak bisa melepaskannya. Setelah sekian tahun, aku tidak bisa melepaskannya. Bagaimana bisa aku melepaskannya?"
"Ziyan, dia adalah bibimu sekarang, itu tidak bisa diubah!" Devin bangkit, karena dia berdiri terlalu kuat kursinya terbalik, "Julia dan Brian punya anak, anak itu adalah sepupumu. Apakah kamu ingin…"
Devin tidak melanjutkan ucapannya, dia hanya memandang Ziyan dengan cemas
Ziyan sepertinya tidak melihat kemarahan Devin, tetapi hanya berdiri dengan tenang, "Aku akan keluar sebentar!"
"Kamu mau kemana?" Devin bertanya.
Ziyan tidak menjawab, dan berjalan keluar.
Harun melihat Ziyan keluar dan bergerak cepat. Setelah melihatnya pergi, sudut mulutnya terangkat sedikit.
Ziyan, apakah seorang Julia sebanding denganmu? Tangan Harun perlahan mengepal pena yang sedang digenggamnya. Terlihat kemarahan di matanya.
