Suara kekaguman memenuhi ruang pertemuan, Hendra mengerutkan kening dan menatap Julia Hermansyah dengan tatapan tajam.
"Maaf, aku tidak mendengar apa yang kamu katakan barusan." Henda bertanya lagi, menahan ketidakpuasannya, dengan peringatan di matanya.
Julia mengepalkan tangannya, dan berkata, "Hyundai tidak memberikan suaranya!"
Suaranya terdengar jelas, terlalu berharap membuat Julia mengucapkan kata abstain.
"Bugh.." Hendra melemparkan folder penilaian ke atas meja dan berkata dengan suara dingin, "Apakah kamu pikir Hyundai ini pasar sayur? Kalau kamu ingin bergabung, beragbunglah. Jalau kau ingin mundur, mundurlah. Gampang bukan?"
Dengan berat hati, Julia mengatakannya, "Aku minta maaf karena keputusan ini. Namun, dengan sikap yang bertanggung jawab Hyundai menyesal."