Julia menghela nafas secara diam-diam. Dia meletakkan materi pertemuan di kantor kemudian pergi menuju ke ruang resepsi.
Ziyan memandang Julia di tempat kerja dengan tatapan matanya yang menunjukkan bahwa dia semakin terobsesi pada Julia. Ziyan beranggapan bahwa tidak semua perasaan sama dengan teh yang semakin dicuci semakin lembut. Ada juga perasaan sejenis wine yang menjadi semakin lembut seiring dengan pengendapan waktu.
Ziyan merasakan perasaan yang seperti itu untuk Julia. "Itu dia!" kata Ziyan ketika menemukan Julia.
"Jika Ziyan datang hari ini untuk urusan resmi, maafkan aku …" Julia duduk sambil berbicara, "Aku khawatir aku tidak punya waktu akhir-akhir ini."
"Ini bukan urusan bisnis, Julia." Ziyan berbicara dengan mulutnya yang tercengang,"Aku mengetahui bahwa kamu akan kembali untuk real estate baru kaisar."
Julia tersenyum dengan sopan dan terasingkan,"Jadi maksud Ziyan di sini adalah ..."