Sebelah sudut bibir Adley tertarik mencipta seringai meremehkan dengan wajah sedikit terangkat.
"Lucas, Lucas. Kau harus mengakui kekalahanmu jika menyangkut tentang wanita. Tidak pernah ada wanita yang lolos dari genggamanku. Tidak pernah sekali pun," ujar Adley tersenyum puas.
Lucas semakin kesal saja mendengar penuturan Adley. Dia bukannya tidak mau, justru pria itu lebih dari mampu jika ingin melakukan hal yang sama dengan Adley. Namun, hidupnya bukan tentang mengarungi hati wanita.
Dia melengos pergi, melangkahkan kaki menuju sofa. Menghempaskan tubuh dengan kasar, menyilangkan kaki kanan di atas kaki kiri, lalu merentangkan kedua tangan di sepanjang sandaran sofa.