"Tidak bisa diprediksi. Mungkin bisa saja Ellena seperi itu sampai melahirkan nanti."
"Apa?" Lucas membulatkan mata. Antara terkejut dan tidak percaya.
"Tidak! Kau pasti sengaja ingin membodohiku!" Lucas menggelengkan kepala, masih berusaha menepis pernyataan sahabatnya.
"Terserah kau, Lucas. Aku hanya berbicara apa adanya," balas Venny tidak peduli.
"Sudahlah, aku mau pulang!" imbuh Venny hendak bernjak dari tempat itu. Namun, urung saat Lucas justru menhannya agar tidak pergi.
"Oh, Venny ... ayolah, kau harus membantuku terlebih dahulu. Aku tidak akan mengizinkanmu untuk pulang!" Lucas memohon. Saat ini dia benar-benar menggantungkan harapannya pada Venny.
"Apa yang bisa kulakuan, Lucas? Itu sudah menjadi konsekuensimu sebagai seorang suami, harusnya kau terima saja. Bukankah nanti juga kau akan senang karena memiliki bayi?" balas Venny masih meunjukkan sikap tidak peduli.