Lucas berjalan dengan sangat tergesa-gesa, begitu turun dari mobil yang terparkir di depan halaman rumah orang tuanya. Wajah memerah dan rahang yang mengeras, menandakan bahwa dia tengan memendam amarah yang begitu dalam.
Ditambah lagi kedua tangan yang mengepal dengan kuat, hingga menunjukkan urat yang mengeras di sekitar lengannya. Semua terlihat jelas.
Lucas mendorong pintu kayu berwarna puting, yang menjulang tinggi di depannya. Hanya dalam satu kali dorongan kuat, pintu itu terbuka lebar dan menampilkan sosok Albert dan Veronica di dalamnya.
Albert tengah duduk di sofa sambil menikmati secangkir kopi espresso, sementara Veronica tampak berdiri dan baru saja hendak menghampiri sang suami. Namun, seketika langkahnya terhenti, begitu mendapati Lucas yang muncul tiba-tiba.
Sepasang paruh baya itu dengan sigap menoleh ke arah Lucas. Terlihat jelas di mata mereka bagaimana ekspresi putranya saat ini.