"Aku ...." Ellena menggantung ucapannya dan sesaat menatap Richard yang tengah menatapanya cukup intens.
Seulas senyum terbit di wajah Richard, sebagai tanggapan. Sementara itu, tangannya tampak mengusap lembut tangan Ellena. Sepertinya dia sudah tidak ingin mendengar apa yang akan Ellena katakan.
"Mungkin ini akan membuatmu kecewa, tetapi aku harus mengatakan yang sejujurnya padamu. Aku tidak mau kalau kau terus berharap padaku, sementara aku belum tentu bisa mewujudkan harapanmu itu," lirih Ellena seraya menunduk, lalu menatap Richard dengan ekspresi sendu.
Seketika senyum Richard memudar. Dia tampak mengernyitkan dahinya seolah-olah merasa heran. "Apa maksudmu, Patricia?" tanyanya penuh selidik.
"Sebenarnya aku ... aku sudah memiliki suami, Richard."
Richard terlonjak begitu mendengar pernyataan Ellena. Matanya tampak membulat sempurna dan hanya dalam hitungan detik, tangan Ellena terlepas dari genggamannya.
