"Ayah, apa kau tidak tidur?" Pria kecil itu berkata dengan mata besar yang bersinar kembali normal, melihat ke samping pada pria di samping ranjang rumah sakit.
Sudut bibir pria itu sedikit mengait, membentuk lengkungan penuh kasih, "Tidurlah, aku akan menemanimu dan ibu."
Si kecil mengangguk, mencium bau harum tubuh Sarah Heart, dan segera tertidur lelap.
Pria itu telah memperhatikan situasi Sarah Heart, dan dia tidak berani untuk sedikit rileks. Pemandangan yang menimpanya tidak pernah bergeser sedetik pun.
Pada jam dua belas malam, ponsel pria itu bergetar di sakunya, dan dia mengeluarkannya untuk melihat bahwa itu adalah panggilan dari Kakek Fleet.
Tanpa ragu, pria itu langsung mematikan teleponnya.
Semenit kemudian, Liam Ash muncul di hadapannya, menyerahkan ponsel yang masih ada di tangannya kepadanya, dan melaporkan kepadanya bahwa lelaki tua itu sedang mencarinya.