Tornado, kicir-kicir, kora-kora, halilintar, sampai yang basah-basahan seperti niagara-gara dan arung jeram telah Ricky naiki bersama Aurel, Jane, dan Dafin. Sudah lama sekali Ricky tidak pernah merasa sebahagia ini, bersenang-senang dengan kakak perempuannya. Pun sebenarnya Ricky tidak ingat kapan terakhir ia bisa tertawa lepas bersama Aurel sejak ia pulang dari kampusnya untuk menempuh pendidikan. Apa jangan-jangan, tidak pernah? Entahlah, yang penting Ricky sudah senang kakak perempuannya itu memilih duduk bersamanya.
"Oh iya. Kita kelupaan sesuatu gak, sih?" tanya Jane ketika melihat Aurel menghampirinya sambil melipat mukena.
"Lupa apa?" Aurel mengambil tas selempang yang ia titipkan pada Jane untuk menyimpan kembali mukenanya. "Kiki sama Dafin mana? Mereka belum selesai sholat ashar?" tanya Aurel cepat sebelum Jane sempat buka suara.
"Sudah. Sekarang mereka ke toilet." Setelah Jane mengatakan itu, ia melihat dua pemuda berjalan ke arah mereka. "Itu mereka datang."