"Hmm... Akhir cerita yang cukup mengharukan."
Ricky melirik ke belakang melalui spion dalam untuk melihat Andi. "Cerita apa?"
Andi melepas pandangannya dari ponsel. "Kak Aurel kirim cerita ke gue waktu hari Jumat. Gue baru selesainya sekarang," jawabnya seraya mengantungi ponselnya ke saku celana jeans nya.
"Cerita buatan dia? Kirim ke gue juga dong."
"Lu minta sendiri aja. Kan nanti kita mau ketemuan juga." Sebelum Ricky sempat menanggapi, ia sudah melanjutkan. "Lagian ini bukan cerita yang tokoh utamanya Kak Aurel. Ini tentang temannya. Lu mau baca cerita itu?"
"Oh? Tentang temannya? Bukan tentang Kak Aurel depresi atau—"
"Nggak. Kak Aurel baik-baik aja di situ."
"Oh, bagus deh. Berarti gue gak harus baca."