"Bangun, dah subuh!" teriak Doni di depan tenda regu harimau. Laki-laki itu mengembuskan napasnya sedikit lelah. Kenapa harus dirinya yang mendapatkan tugas membangunkan anak-anak. Dan lagi, salah satu anak di dalam tenda ini sangat sulit dibangunkan. Untung saja hidungnya tidak patahーnamun tetap saja menyakitkan.
Doni mulai melangkah masuk. Matanya langsung bertemu pandang dengan Ricky yang sedang duduk memeluk kakinya di ujung tenda. ("Oh baguslah kalau dia nggak lanjut tidur,") batin Doni bersyukur. Dirinya tidak perlu mengorbankan hidung atau bagian wajahnya yang lain sebagai tempat mendaratnya tinju hangat dari adik kelasnya tersebut.
"Bangun, bangun. Solat subuh." Doni menggoyang-goyangkan tubuh anak-anak yang tertidur. Kaki Doni melangkah hati-hati dikarenakan posisi tidur mereka yang berantakan. Tampaknya mereka langsung merubuhkan diri ke dalam tenda dan langsung tertidur.