Ricky sempat terdiam sejenak sambil mengerjapkan mata beberapa kali. Ia mendengar ucapan pemuda berkacamata itu, namun ia masih belum menangkap apa yang ia maksudkan. Entah karena Andi bertanya dengan tempo cepat atau ia memang tidak fokus untuk mendengar pertanyaan itu... Atau mungkin memang salah dengar?
"Lu bilang apa?" Akhirnya Ricky bertanya lagi.
"Kakak lo. Kak Aurel. Lu pernah lihat dia depresi sampai mau bunuh diri, gak?" tanya Andi dengan tempo pelan.
"Nggak pernah sama sekali." Ricky menatapnya heran sekaligus penasaran. "Memang lu pernah lihat kakak gue mau bunuh diri?"
Ricky buka mulut untuk menjawab, tapi sayangnya tidak ada kata-kata yang keluar. Ia baru terpikirkan apakah Aurel mau jika cerita buatannya yang bisa dibilang memiliki alur yang cukup menyakitkan itu dibaca Ricky? Mengingat Aurel tampaknya tidak ingin melihat adiknya itu semakin khawatir padanya, sepertinya sebuah kesalahan besar jika Andi memberitahu Ricky cerita buatan Aurel itu.