Aku kembali menyantap sarapanku. Setelah sesendok, aku kembali melihat ponsel dan berharap ada balasan dari Nisa chan. Tapi ternyata tidak ada. Aku kembali menyendok sarapanku. Aku kembali melihat ponselku. Begitu terus sampai aku bisa mendapat balasan dari Nisa.
"Nee chan. Kalau makan ya makan. Chating ya chating" sepertinya adik perempuanku yang beranjak SMA ini agak risih denganku.
"Hima bawel" gerutuku.
"Kali ini dengarkan adikmu, Riri" tegur ayah.
Aku hanya mendengus kesal.
"Mungkin Nisa masih kelelahan. Namanya juga baru melahirkan. Beri dia waktu istirahat dong" sambar ibu.
"Dengarkan apa kata okaa san mu" Bahkan Satoshi ikut-ikutan menegurku dengan kemampuan bahasanya yang masih pas-pasan itu.
"Iya iya" ujarku terpaksa. Aku pun kembali menyantap sarapan dengan rasa penasaran dan khawatir tentang keadaan Nisa.
.