Hampir dua minggu Aurel tidak menghubungi keluarga di rumah, atau bahkan tidak bertanya keadaan Ricky sama sekali. Ia juga tidak mendapat kabar tentang adik kesayangannya itu dari Andi atau dari orang tuanya. Ia terlalu sibuk—atau bisa dikatakan sangat sibuk karena ia tidak sempat melakukan kegiatan simpel itu untuk sekedar menanyai kabar mereka. Dan menurutnya, ini adalah saat yang tepat untuk menghubungi mereka setelah ia melalui kesibukan-kesibukannya itu. Ia juga ingin memberitahu sesuatu.
"Hallo, Kiki! Gimana kabarnya? Aku kangen banget nih!" seru Aurel penuh semangat saat panggilan teleponnya diangkat.
Untuk beberapa saat, ia tidak mendengar balasan. Sebelum ia membuka mulut untuk menyapanya lagi, barulah terdengar suara di ujung panggilan tersebut. "Adek lagi di luar."
Aurel tertegun sejenak. "Eh Mama? Kok HP Kiki ada di Mama?" bingung Aurel, "Dia di luar ke mana? Sama siapa?" tanyanya cepat.