Ricky membuka perlahan pintu kamar Aurel. Ia melihat lampu kamar bercat ungu itu masih menyala dan temannya sudah tertidur pulas. Ini membuat penjelajahannya semakin mudah. Ia mengendap-endap masuk ke kamar dan meletakkan sebuah tas jinjing besar sebelum melihat-lihat apakah ada sesuatu yang cukup sensitif yang seharusnya tidak ada di kamar itu. Sesuatu yang cukup sensitif, aneh, dan dilarang.
Ia membuka lemari Aurel yang sudah hampir kosong—hanya tersisa kaos-kaos oblong dan rok panjang yang jarang terpakai. Ia melihat ke kolong tempat tidur dan membuka beberapa kotak yang ada di dalamnya—termasuk Kotak Masa Lalu yang dilarang dibuka oleh Aurel. Ia tidak ingin mengambil risiko lagi kalau-kalau Aurel tahu—entah dari mana dan bagaimana—bahwa ia sudah membuka Kotak Masa Lalu miliknya. Bisa jadi Andi memberitahu Aurel, kan? Siapa tahu.