Jane mendesah saat mendengar apa yang telah Aurel ceritakan padanya. Selain jadi tempat pendengar, ia juga dimintai pendapat tentang keluh kesah Aurel. Ia terus merajuk pada sahabatnya yang berasal dari satu kelas yang sama saat ia kuliah, supaya ia mau didengarkan.
"Bisakah kamu tidak terlalu memantau adikmu, LAGI?" seru Jane dengan telinga yang mulai memanas. "Padahal aku sudah menceritakan semua balik tentangmu pada Ricky."
"Please, Jane. Ini terakhir deh."
"Bener terakhir, ya." Jane menjulurkan tangan pada Aurel.
"Ehm... terakhir untuk hari ini," ralat Aurel dengan senyum memelas.
Jane memandangnya datar. "Well, if you said that, I don't want to listen to you."