"Rea," gumam Azef yang kala itu langsung melihat ke arah Rea dan langsung berlari menghampirinya bagaikan anak bayi yang baru saja bertemu dengan ibunya.
"Hey, ada apa ini? Kenapa kau menjadi seperti ini? Apakah kau sakit, Azef?" tanya Rea yang saat itu mengambil tangan satunya dan dipakai untuk mengukur suhu tubuh yang dihasilkan oleh Azef itu.
"Badanmu terlihat panas dan matamu juga merah, tapi setelah aku memeriksamu, kau sama sekali tak apa-apa," kata Rea yang kala itu menaruh kembali tangannya di tempat semula setelah dia selesai memeriksa demam di dahi azef itu.
Setelah beberapa menit kemudian, mereka berdua pun duduk di sana sambil melihat satu sama lain. Rea yang kala itu sudah tak tahu harus berbuat apa lagi setelah dia melihat Azef tersenyum, langsung bangkit dari tempatnya sedang duduk kala itu.
"Azef, kenapa kau bertengkar dengan ayahmu?" tanya Rea yang kala itu sama sekali tak tahu ala yang sudah terjadi padanya dan pada hati kecilnya sebagai anak itu.
