Allail kemudian memutuskan bahwa dia akan memberikan bunga yang terindah dan terlangka di neraka itu sebagai hadiah untuk Lascrea-Permaisuri yang sangat dia cintai itu.
Kala itu, dia sudah berpamitan pada Paula untuk mendapatkan bunga itu. Dia memberikan kekuasaan penuhnya pada Paula saat dia tidak ada di istana neraka.
Sementara Allail tengah pergi mengambil bunga seperti yang dia katakan tadi, Paula pun sudah sampai saatnya untuk melakukan pengecekan rutin pada Amone yang masih terbaring lemah itu.
Paula memegang dahinya, memeriksa aliran darahnya. Ternyata, semuanya sudah stabil seperti biasanya, akan tetapi ada sesuatu yang masih terasa janggal dan hal itu sangat membuat Paula merasa terganggu.
"Sebenarnya ada apa ini? Kenapa semuanya terasa janggal seperti ini? Padahal wanita itu sama sekali belum bangun, apakah hal ini wajar? Atau ada campur tangan dari pihak lain?"