Lascrea telah menelan rasa sakit dari mendengarkan ucapan Allail yang plin-plan kala itu.
Dia kemudian memutuskan pulang ke rumahnya, dia sama sekali tak sanggup menatap wajah pria yang sangat dia cintai sekaligus pria yang dia anggap telah berkhianat itu.
Pada saat yang sama, Amone tersenyum senang melihat rencananya telah berhasil, begitu pula dengan Bahkil yang ikut merasa senang.
Allail kala itu hendak mengejar Lascrea yang tengah bermandikan air mata sakit hati, akan tetapi Amone menahannya dengan memeluk erat tangannya.
"Allail, kamu mau ke mana? Aku ada di sini."
"Tapi, aku harus mengejar Lascrea, dia-"
Tiba-tiba saja Amone membungkam mulut Allail dengan kecupannya. Dia mencium Allail seperti mereka adalah pasangan kekasih. Ciuman mesra yang bertubi-tubi dia hujani di atas bibir Allail yang lembut itu, membuat Allail perlahan kehilangan akal sehatnya.