Melihat Rea yang tertawa dengan lepasnya kala itu, membuat hati Allail yang selama seribu tahun membeku, perlahan mencair. Rasa sakit yang dia pukul di dadanya karena telah ditinggalkan Lascrea kala itu, entah kenapa menjadi berkurang.
Untuk pertama kalinya dalam seribu tahun, akhirnya Allail tersenyum kembali.
Azef yang kala itu melihat Ayahnya tersenyum untuk pertama kalinya sejak dia lahir itu, mebuat dia sangat senang.
"Oh akhirnya. Aku benar-benar tak bisa melupakan hari ini. Aku harap Ayah dan Ibu bisa cepat bersatu," pikirnya dalam hati sambil tersenyum.
Rea yang saat itu menotice Allail tersenyum dengan manis, tak bisa menahan dirinya untuk tak bsia memuji senyum yang terukir pada wajah tampan pria yang ada di depannya itu.
"Oh astaga, Om sangat tampan kalau tersenyum. Mirip seperti pria yang ada di mim-" baru saja Rea mau menyelesaikan apa yang kala itu hendak dia katakan, ponselnya pun berbunyi tanpa permisi.
"Halo," sapa Rea pada orang yang ada di seberang sana.
