Saat Lascrea menjelaskan apa yang sudah terjadi sampai dia bisa ada di sana, Paula langsung menutup mulutnya. Padahal kala itu, dia sudah merasa bahwa dia sudah berbicara dengan suara yang sangat kecil. Tapi, kenapa dia bisa didengar oleh Lascrea. Jarak mereka kala itu cukup jauh. Lascrea yang saat itu ada di lantai dua kamarnya itu, bisa mendengarkan apa yang mereka berdua katakan di bawah sana terlebih lagi saat itu mereka berbicara dengan nada yang sangat pelan.
"Darah, darah yang ada di tanganmu itu terus saja mengalir. Apakah kalian akan membiarkan itu begitu saja?" Arzail lagi-lagi membuka mulutnya saat dia melihat tangan Lascrea itu tak berhenti mengeluarkan darah dari sana.
Tapi, dengan tatapan yang sangat tajam, Lascrea pun bangkit dan melihat ke arah Arzail yang kala itu berada tepat di depannya.