Alle baru bangun ketika waktu menunjukkan pukul delapan pagi.
Saat Alle meraba-raba kasur di sampingnya dan tidak mendapati sosok Zee di sana, Alle segera duduk di tempat tidurnya dengan kecepatan kilat.
Alle merenung sejenak di sana, berusaha mengumpulkan semua nyawanya terlebih dahulu yang saat ini masih beterbangan di udara.
Kepala Alle sedikit terasa pusing begitu ia mengingat bahwa kemarin malam dirinya bertengkar dengan Zee untuk alasan yang sama. Perihal keluar dari kawasan ini namun Zee tak kunjung juga menyetujuinya.
Kendati demikian, mereka masih tidur di atas kasur yang sama meskipun saling mendiami satu sama lain.
Alle tidak tahu apa yang harus ia lakukan ketika ia bertemu dengan Zee nanti.
Apakah Alle harus bersikap biasa-biasa saja?
Kalau pun iya, bagiamana jadinya jika Zee ternyata begitu cuek sehingga mengabaikan Alle dan tak memedulikannya karena masih marah kepada Alle?