Aku melihat melalui jendela ke meja-meja di dalam restoran. Itu adalah malam yang sibuk, meja-meja penuh dengan pasangan dan keluarga. Aku bisa merasakan tatapannya di sisi wajahku. "Ini akan menjadi aneh."
"Hanya aneh jika kamu membuatnya aneh."
Aku berbalik ke arahnya, melihat garis besar dada di kemejanya. Dia begitu berotot dan tegas sehingga pakaian yang dikenakannya tidak bisa menyembunyikan betapa bugar dan seksinya dia. Itu meninggalkan sedikit imajinasi, tetapi ketika dia telanjang, itu sangat seksi. "Maksudku karena kalian kembar. Akan ada dua dari kalian…"
"Adikku dan aku tidak sama."
"Betulkah? Karena dia memegang pantat istrinya persis seperti kamu memegang pantatku."
Dia menyeringai. "Sayang, itu hanya urusan pria." Dia membuka pintu dan keluar.
Aku bergabung dengannya di trotoar, dan kami memasuki restoran. Heath melingkarkan lengannya di pinggangku dan membimbingku ke meja, sepertinya tahu persis di mana kakaknya duduk.
