Haris terus menatapku meskipun dokter sedang berbicara. "Sudah kubilang kita akan memiliki seorang putra."
"Ya, aku hanya berharap Kamu benar tentang hal lain juga."
Dokter mengeluarkan kertas dari file dan meletakkannya di meja di samping kami. "Tes paternitas sudah selesai. Tuan Lombardi, Kamu cocok."
Haris tidak bereaksi sama sekali, bahkan tidak berkedip. Senyum tidak merayap di bibirnya karena dia tidak senang dengan berita itu. Bagaimana dia bisa bahagia ketika dia sudah tahu dia akan menjadi ayah?
Aku mengambil kertas itu dari meja dan melihatnya dengan mataku sendiri. "Ya Tuhan…"
"Aku sudah bilang."
Dokter mohon diri dari ruangan, dan kami ditinggalkan sendirian.