Ketika aku berbalik, aku melihat Damien duduk di sana, kakinya di tempat tidur sambil mengenakan pakaian yang sama seperti malam sebelumnya. Matanya berat karena kelelahan, mungkin karena dia terjaga sepanjang malam memastikan aku akan bertahan sampai pagi. "Kamu terlihat seperti sampah."
"Percayalah, kamu tidak terlihat jauh lebih baik." Aku duduk lalu menanggalkan jaket kulitku. Samar-samar aku ingat menjadi hangat tadi malam, menendang kakiku untuk mendapatkan seprai sejauh mungkin. Aku mengistirahatkan siku di lutut dan menggosok wajah dengan telapak tangan, masih merasa mual meskipun aku punya sembilan jam untuk detoksifikasi.
"Aku terlihat lebih baik darimu—setiap hari." Dia menurunkan kakinya dari tempat tidur dan menegakkan tubuh. "Sekarang, kita akan berbicara tentang pertunjukan kotoran tadi malam. Apa yang terjadi?"
"Aku minum terlalu banyak."
