Esme mengangkat piring dari kotak dan meletakkannya di atas meja. "Jadi, haruskah kita merayakannya dengan sebotol anggur di sini atau pergi keluar?"
"Aku punya anggur di sini, tapi tidak ada pria tampan di sini."
Dia tertawa. "Itu poin yang sangat bagus."
Sekarang Haris adalah pria biasa di tempat tidurku, aku tidak mencari orang baru. Tapi aku tahu Esme memukul orang-orang di luar taman. Dia menjalani gaya hidup lajang yang epik. Dia tidak ingin terkurung di apartemenku ketika dia memiliki kaki seksi untuk dipamerkan. "Kalau begitu, kamu ingin keluar?"
"Hanya jika kamu mengambil pria yang seksi juga."
"Kau tahu, aku tidak benar-benar melihat sekarang. Aku hanya fokus pada aku. " Aku menarik selimut keluar dari kotak dan menyampirkannya di atas sofa. Ketika aku tidak mendengar derak piring lagi, aku melihat ke arah Esme lagi.
Dia memberiku tatapan yang dengan jelas mengatakan, "Kamu penuh omong kosong."
"Apa?"
