"Ayah?" panggil Arghi ketika dia tidak bisa mencium keberadaan Arshan di sekitarnya dan merasa sangat sesak dengan mencium aroma obat rumah sakit yang begitu menyengat.
"Ayah?" panggil Arghi sekali lagi ketika dia masih belum mendapatkan jawaban apa-apa dari kehadiran ayahnya. Di ruangan yang begitu sunyi ini sendirian dan matanya masih terikat perban melingkar di kepalanya. Kapan dia bisa membukanya? Melihat dunia kembali ketika tanpa terasa sudah berbulan-bulan dia tidak menggunakannya.
Bagaimana rasanya itu? Ini akan menjadi hal luar biasa bagi Arghi. Namun, mengapa ini tidak semenyenangkan yang Arghi harapkan? Arghi berpikir bahwa dia akan senang mendapatkan penglihatannya kembali, tetapi ini menjadi tidak seistimewa itu. Hanya merasa bahwa ada yang kurang.