Galant terengah-engah berlari ke dalam hutan sendirian memisahkan dirinya dari Reiki. Dia merasa sangat kacau saat ini ketika pikirannya kembali datang pada saat dia mengingat kejadian di lorong rumah Arghi saat itu. Juga tangisan pelan Arghi di dalam kamarnya seolah secara langsung lewat tangisan itu menyayat hati Galant sedemikian rupa.
Matanya menyisir hutan lebat ini sambil menghirup udara dalam-dalam menjernihkan pikirannya yang berkabut. Panas tubuh Arghi bahkan masih terasa di dalam genggaman Galant. Bagaimana tangannya datang dengan menyentuh kulit lembut Arghi yang menggeliat di setiap sentuhan yang Galant tanamkan. Aroma mau manis seperti sebuah lavender menguar menyelubungi penciuman Galant tanpa henti dengan detak konstan menyentuh kulitnya.
"Bagaimana Arghi tahu bahwa dia adalah seorang omega?" tanya Galant tiba-tiba baru menyadarinya sekarang, menyela pikirannya sendiri dari lamunan Arghi yang menggeliat di pandangannya.