"Kamu makan malam dulu ya. Biar aku suapin," ucap Aksa.
"Aku makan sendiri aja Mas. Aku bisa kok. Aku kan ga sakit."
"Ga boleh. Pokoknya kamu harus di suapin."
"Iya deh iya," jawab Bulan sambil tersenyum.
Aksa menyuapini Bulan sambil melihat ke arah wajah Bulan. Dipandanginya dalam-dalam. Aksa masih terus kepikiran tentang siapa yang sudah berani ingin mencelakakan istrinya.
"Kasihan Bulan. Pasti dia masih merasa trauma dan takut untuk saat ini. Gua akan cari tahu siapa orang yang udah berani sakiti Bulan. Gua kasih pelajaran ke orang itu," ucap Aksa di dalam hatinya.
Sementara itu di luar sudah ada yang mengetuk pintu rumah. Tetapi Aksa dan Bulan tidak menyadarinya karena mereka berdua sedang berada di dalam kamar. Ibu dan Ayahnya Bulan yang sedang berada di ruang tengah rumahnya langsung membukakan pintu untuknya.
Tok.... Tok... Tok...
"Iya sebentar. Eh, Bu, Pak," ucap Ibunya Bulan.