"Kenapa lu masih diam aja? Ceritakan ke gua semuanya," perintah Deon lagi.
"Iya Nanda. Lebih baik lu jujur deh. Ga usah nutup-nutupi semuanya. Udah ketahuan juga kan. Tinggal lu akui aja."
Karena kesabaran Deon habis, Deon sampai bisa memukul meja dengan sangat kerasnya.
"Aaa... Kenapa ga ada yang bisa jujur sama gua? Kenapa?" teriak Deon.
Klarybel yang masih mengharapkan Deon pun berusaha untuk menenangkannya supaya Deon bisa lebih perhatian dengannya nanti.
"Sabar Deon. Kamu jangan marah-marah kaya gini. Kan masih ada aku yang jujur sama kamu. Tapi kamu nya aja kan yang ga percaya sama aku."
Deon hanya terdiam. Karena sekarang ini Deon memang sudah benar-benar tidak peduli lagi dengannya. Clarabella yang melihat Deon sedari tadi semakin merasa bersalah.
"Apa? Kamu mau bicara apa lagi? Hah?"
Deon melihati Clarabella dengan sangat dalam. Berharap jika apa yang di katakan oleh Klarybel tentangnya itu adalah sebuah kebohongan.
