Vlam tidak terima dan tidak tahan lagi harus seapertemen dengan Agnes yang bisa membuatnya kena gangguan batin.
Brukk
Tetiba Agnes mengeluarkan gas beracun tanpa malunya. Karena tidak ada yang mendengar dan melihat. Maka ia mengeluarkan gas beracun dalam jumlah banyak. Setelah sempat di tahan demi mencari uang logam di dompet kecil yang merupakan bonus produk ice cream.
Vlam menutup hidungnya, ia hampir mati dengan gas beracun yang di keluarkan oleh Agnes yang super bau.
"Benar-benar bau," maki Vlam yang hendak menendang bokong Agnes. tapi Agnes tetiba menjongkok untuk memungut uang logam perak bertulisan angka Rp 100.
Vlam yang gagal menendang bokong Agnes langsung meluncur ke arah cermin dan terdengar suara orang jatuh di dalam cermin.
Agnes baru sadar keberadaan hantu yang usil itu. yang sempat ia lupakan barusan
"Bodoh amat," gumam Agnes yang mengambil uang logam serratus perak tersebut dan membuka jendela untuk bisa mengeringkan pakaian dalam yang belum ia jemur. Karena kehadiran Kelzin Zhong tetiba.
***
Di dalam cermin, Vlam bernafas seperti ikan kekurangan oksigen.
"Dasar wanita jorok," maki Vlam yang berniat mengaketkan Agnes dengan sengaja muncul mendadak di hadapan Agnes. Sayangnya Agnes yang sedang mengangkat jemuran berisi pakaian dalamnya. Langsung menoleh dan pakaian dalamnya mengenai wajah Vlam yang menakutkan itu.
"Terkutuk kauuuuuuuuuuuu…" pekik Vlam dengan suara keras yang lagi-lagi di tulikan oleh Agnes yang sibuk merapikan pakaian dalamnya dan berapa kaos atau kemeja Vlam yang kebesaran. Yang selama ini di pakai oleh Agnes untuk menutupi tubuhnya. Karena Agnes tidak berani membeli baju, ia harus menyimpan 200rb itu dan memikirkan mendapatkan pekerjaan secepatnya. Urusan makan memakan, mungkin bisa meminta sama Kelvin Zhong yang dengan senang hati memberikan ia makanan. Dengan alasan sudah membersihkan segala barang antik atau barang aneh apalah di dalam ruangan apertemen.
Vlam yang sudah selesai berceloteh tanpa di dengarin oleh Agnes. Ia memilih mencari Kelvin Zhong di perusahan.
Mata Kelvin Zhong melirik Vlam di depannya yang sengaja menjatuhkan kepala di atas dokumen yang ia kerjakan.
"Lebih baik kau singkirkan kepalamu, atau aaku jadikan bola dan aku tending ke tong sampah!" ucap Kelzin Zhong yang tidak main-main dengan perkataanya.
Vlam mengambil kepalanya dan meletakkan di lehernya kembali. karena ia tahu watak asli Kelvin Zhong yang benar-benar tidak main-main dengan apa yang di ucapkan barusan.
"Kau sungguh tidak bisa di ajak bercanda," cibir Vlam.
"Ini waktu kerja, bukan waktu bercanda dan apa tujuanmu di sini?" tanya Kelvin Zhong yang mendongakkan kepalanya menatap ke arah Vlam yang sedari membeturkan posisi kepalanya.
"Aku ingin kau mengusir wanita kampung itu dari apertemenku, aku tak sudi hidup bersama-sama dengannya seperti pasangan suami istri," gerutu Vlam yang membuat Kelvin Zhong tertawa terpingkal-pingkal hingga meja di pukul berulang-ulag kali.
"Aku serius, bukan bercanda lo. Kau dengar tidak?" ucap Vlam yang menampakkan wajah kesalnya.
Kelvin Zhong melap air matanya yang mengalir karena menertawakan seorang Vlam Dracul bisa gagal mengusir seorang manusia kampungan.
"Bukannya kau ahli membuat para penyewa, pekerja, cleaning servise, sekuriti, tukang ac dan tamu pada kabur terbirit-birit karena ulahmu. Masa melawan seorang janda kembang kau tidak mampu melakukannya seorang diri. Mana Vlam Dracul yang terkenal horror itu?" cerocos Kelvin Zhong yang membuat Vlam berkacak pinggang.
"Sial, sudah kampungan. Eh janda lagi. benar-benar memalukan sekali, pakai acara ada kembangnya. Emangnya bunga kembang sepatu, sampai menyandang kata kembang?" cibir Vlam yang berjalan mondar mandir di depan meja kantor Kelvin Zhong.
Kelvin Zhong baru ingat, bahasa Indonesia yang di pahami oleh Vlam itu masih dangkar dan masih di salah artikan. Ia pun malas mau mengajarinya dan kembali membuka lembaran dokumen yang akan di tanda tanganinya.
"Ngomong-ngomong sampai kapan wanita janda kembang itu di apertemenku, masa aku hidup seatap dengannya. Bisa-bisa ia jatuh cinta padaku yang tampan dan kaya raya," seru Vlam yang mengila sendirian dengan gaya narcisnya.
Mata Kelvin Zhong menaik, ia menatapi Vlam yang sunguh menganggu konsentrasi kerjanya.
"Jangan banyak mencibir, bisa-bisa kebalikannya baru tahu rasa kau," nasehat Kelvin Zhong yang memperingati sahabatnya yang kini menjadi hantu penasaran.
"Tahu rasanya kan memang hambar. Emang ada rasa apalagi, selain di kasih gula?" tanya Vlam yang salah mengartikan kata tau dengan tahu.
"Rasa manis akan bumbu cintamu kepada janda itu," balas Kelvin Zhong yang kembali mengerjakan dokumennya daripada mengurus hantu gila yang celoteh sedari tadi.
"Cui cuih cuih… amit amit deh, sampai matipun aku ngak akan jatuh sama kembang tahu itu."eh salah, maksudnya janda kembang itu."
Klevin Zhong ingin menjawab, bukannya kau sudah mati ya. Tapi tidak ia katakan, takut menyakiti perasaan Vlam yang kini sudah mati lama dan menjadi hantu penasaran.
"Ngomong-ngomong kok kau bisa tahu dia seorang janda kembang tahu?" tanya Vlam yang tetiba penasaran.
"Aku selidiki, kan dia sudah menetap sebulan di tempatmu. Aku takut dia macam-macam padamu dan sekaligus merampok semua perabotan mewah di apertemen, lebih baik mencegah. Daripada kemalingan, akibat terlalu bodoh. lagian aku tidak sudih menganti barang yang ia curi darimu," jelas Kelvin Zhong yang memainkan pulpennya.
Vlam memangut-mangutkan kepalanya menandakan ia puas dengan apa yang di kerjakan oleh Kelvin Zhong selama ini.
"Ngomong-ngomong apa kau tidak bisa kasih dia uang untuk beli baju? Masa selalu memakai baju dariku?" tanya Vlam yang melototi Kelvin Zhong yang di anggap perhitungan soal keuangan. Bukan soal perhitungan lagi, tapi super pelit dalam hal mengelola keuangan.
"Aku bukan suaminya, ngapain aku belikan dia baju."
"Kan dia pembantumu?" protes Vlam dengan memajukan wajahnya ke arah Kelvin Zhong yang hampir membuat jantung Kelvin Zhong berhenti berdetak. Karena ia ketakutan barusan dengan ulah Vlam barusan padanya.
"Kata siapa pembantuku? Aku bukan tuannya dan kau itu baru tuannya."
"Tapi dia kerja denganmu."
"Barang dan tempat ia menetap punya siapa?" tanya Kelvin Zhong bersedekap tangan di dada.
Vlam menjedotkan kepalanya ke dinding kantor Kelvin Zhong berulang-ulang kali.
"Jadi aku harus bagaiamana mengusirnya?" tanya Vlam yang sudah putus asa.
"Mungkin kau bisa ajarin dia keahlian bekerja, selain jadi pembantu dengan begitu ia bisa pergi dengan senang hati dari apertementmu. Lebih baik lebih cepatkan?" saran tak baik Kelvin Zhong yang ingin membuat Vlam darah tinggi.
Vlam berpikir apa yang di katakan oleh Kelvin Zhong ada benarnya. Tapi ia ada masalah besar. Wanita kampungan itu tidak bisa melihatnya dan tidak mempan dengan segala ulahnya.
Melihat Vlam masih diam berpikir. Kelivin Zhong kembali bersuara.