James sekali lagi mencium bibir Helena. Pria itu nampaknya lebih menikmati apa yang dia lakukan karena berada diistananya. Ia dapat mengatur pengaturan sedemikian rupa agar dapat terus bersama Helena tanpa ada seorangpun yang mengganggu mereka berdua. Dibawah pengendaliannya James memberikan perintah agar semua pelayanan tidak naik ke lantai dua sebelum dirinya memberikan perintah lanjutan.
"James, bagaimana jika bibi Cambrige dan Lizzie menyadari bahwa saya tidak berada di pesta kebun bersama mereka ? Pasti mereka akan mencari saya sebentar lagi ". Tanya Helena.
"Jangan khawatir saya sudah mengutus Henry untuk menjamu mereka ". Ucap James
"Tapi bagaiamana jika mereka tetap mencariku ?".
James terkekeh. "Apa yang sebenarnya anda khawatirkan sayang ? Bibi anda pasti akan percaya jika Henry berkata anda bersama saya."
"Bisa saja mereka tetap khawatir". Ucap Helena.
"Kita berdua bukan anak kecil lagi , bibimu juga sadar bahwa anda tunangan saya, jadi untuk apa anda khawatir berlebihan seperti ini ?". James mencoba menenangkan Helena.
"Anda benar ,James". Ucap Helena.
"Okay, anda sering membuat saya kehilangan kesabaran Helena , mari kita lanjutkan apa yang sebelumnya kita mulai". Ucap James sembari memberi senyuman jahat.
"Apa yang sebenarnya anda rencanakan, James ?". Ucap Helena sambil mengerutkan alisnya.
"Hahaha... anda semakin menarik jika terlihat kesal". James terus mengoda Helena.
"Hmmm... Bisakah anda memberikan saya petunjuk tentang apa yang anda rencanakan !". Tuntut Helena.
"Hahaha tidak akan , yang pasti rencana itu akan membuatmu bahagia ". Ucap James sembari mengelus paha Helena.
Helena mulai bereaksi pada sentuhan James yang terkesan memprovokasi dirinya. Tubuh wanita itu mulai menggelihat tetapi ia terus berusaha menahan ekspresi serta desah suara nafasnya. Sementara James terus menyentuh paha sang Lady hingga ke pangkal pahanya. Tangan James mulai liar hingga akhirnya dia memasukan jarinya ke lubang kenikmataan milik Helena. Ia perlahan memasukan satu jarinya lalu dua jarinya hingga ketiga jarinya ia masukan kesana yang membuat Helena nampak tidak dapat mengendalikan dirinya kini.
"Ahhh.... emmm ahhh". Suara desahan mulai terdengar dari mulut Helena.
"Saya akan menahanmu seharian diistana ini, sayang !". Ucap James sebelum mencium leher Helena.
James mulai mencium tengkuk leher Helena. Ia juga menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh tanpa busana gadis itu. "James, hentikan ada banyak orang diistana ini .... ahhhh". Pinta Helena dengan sedikit kesulitan akibat James terus memberikan rangsangan padanya.
"Ini istana saya , semua berada dibawah kekuasan saya jadi saya dapat mengatasi apapun yang akan terjadi dan sekarang bahkan seharian ini anda hanya untuk saya seorang !". Ucap James.
"ahhh James... tapi... aku tetap harus kembali ke Matson Hall ". Ucap Helena yang terbata-bata.
"Jangan konyol sayang , saya tunangan anda , tidak ada yang perlu dikhawatirkan !". Ucap James
Setelah menyelesaikan kalimatnya James menarik tubuh Helena sedikit turun sehingga wanita itu sekarang berbaring sepenuhnya diatas kasur. Kemudian ia segera membuka seluruh pakaian yang ia kenakanan saat ini dan langsung naik keatas tubuh Helena. Ia dengan waktu singkat menempatkan kejantanannya diantara buah dada Helena. "Bisa anda rapatkan ! ". Ucap James pada Helena.
Helena yang sudah sangat terangsang segera menuruti perintah James . Ia merapatkan kedua buah dadanya sehingga menjepit memilik James. "Bagus, sekarang kamu akan merasakan sensasi yang berbeda, sayang". Ucap James.
James segera bergerak maju lalu mundur sehingga membuat miliknya bergesekan dengan buah dada Helena. Sedangkan Helena sekarang nampak kehilangan kendali atas irama nafasnya. "Ahhh... James !". desah Helena.
"Kini giliran saya, sayang". Ucap James. Pria melepaskan tangan Helena dari buah dada wanita itu lalu James memegang kedua puting payudara Helena dan merapatkannya. James terus memilin dan menggosokan kejantannya disana.
"Ahhh yeahh... ohhh ahhhh". Helena terus mendesah dan tubuhnya juga mengeliat.
"Dan sekarang kita akan membuatmu merasakan hal yang berbeda". Ucap James.
James membuka mulut Helena perlahan dan memasukan kejantanannya disana. "Hisap ini ,sayang". Pria itu memasukan semua miliknya kedalam mulut Helena dan terlihat Helena sedikit kesulitan menangani itu.
"Kamu akan terbiasa dengan ini nanti , my love". Ucap James.
James terus bertahan pada posisi itu untuk sementara waktu hingga mulut Helena penuh dengan cairan berwarna putih dan kental. "Siap untuk sensasi yang selanjutnya sayang ?". ucap James.
James segera memutar tubuh Helena sehingga sekarang wanita itu menghadap kearah kasur. Dalam waktu singkat James memasukkan kejantannya kedalam lubang kenikmatan Helena dan segera memompanya dengan sangat keras. Hal itu membuat sang lady mendesah cukup keras. "Ohh you're mine Helena ! no one can touch you , except me ". Ucap James sembari menikmati apa yang dia lakukan.
"Ahhh.... ahhh... Jamess ohhh !". Desah Helena.
James terus berada dengan posisi itu dan membuat Helena terus menerima hujaman kejantanan James didalam dirinya. Helena tak dapat berkutik hingga dia kembali merasakan sebuah cairan hangat terasa memenuhi perutnya kembali. "Ohh sayang, aku akan membuatmu kenyang dengan semua cairan ini !". ucap James penuh dengan provokasi.
"Ahhh James , cukup bisakah kita beristirahat sebentar ?". Tanya Helena.
"Tidak sekarang sayang, saya harus menyelesaikan ini satu ronde lagi ". Ucap James.
"Tapi James ... saya cukup lelah " renggek Helena.
James tersenyum jahat. "anda bisa makan sambil tetap merasakan kenikmatan sayang, bagaiamana anda setuju ?".
Helena mengerutkan alisnya dan memberikan senyum masam. "Itu bukan solusi yang baik , saya ingin makan dengan tenang jadi mari kita selesaikan satu ronde lagi setelah itu saya akan makan !".
"Ohh pilihan yang tepat, lady ". ucap James dengan gembira.
***
Paul yang sudah berkuda selama 30 menit sampai ke tempat pengerajin permata. Sesuai dengan permintaan James ,Paul tidak menyebutkan apapun tentang siapa nama pemesan aslinya.
"Saya ingin membuat sebuah cincin untuk pertunangan dengan desain khusus , apakah anda dapat melakukannya ?". Tanya Paul.
"Bisa cincin seperti apa yang anda inginkan , my lord ?". ucap sang pengerajin.
"Bisakah anda membuatkan sebuah cincin dengan permata berwarna biru ?".
"Tentu saya dapat membuatnya , bisa ceritakan bagaiaman sosok perempuan yang akan memakainya nanti ? jika ini desain khusus biasanya saya akan membuatnya sesuai kepribadian perempuan tersebut, my lord". Jawab pengerajin.
"Wanita ini anggun , dia lembut serta mudah tersenyum tetapi dia sedikit tertutup".
"kepribadian yang menarik , saya akan buatkan desain khusus untuknya dan saya dapat pastikan dia akan sangat senang saat menerima cincinnya nanti ".
"Tentu , anda membutuhkan waktu berapa lama untuk menyelesaikan cincin itu ?".
" 7 hari hingga 15 hari , apakah anda ingin saya mengirimkannya langsung ke rumah anda , my lord ?".
"Tidak, saya akan mengambilnya sendiri ketempat ini "
"Baik, atas nama siapa untuk pemesanan ini ?".
"Tulis saja Paul, saya akan datang kesini 15 hari lagi dan pastikan itu sudah selesai".
"Apakah anda membutuhkan box untuk tempat cincinnya juga , my lord ?".
"Oh tentu saja, tambahkan box untuk cincin dalam pesanan saya tadi".
"Baik ".