Zeana menguap lebar bertepatan dengan Irvi yang masuk ke ruang rawatnya.
"Udah sikat gigi?" tanya Irvi yang langsung duduk di kursi di samping ranjang tempat Zeana terbaring.
Zeana mengernyit ketika melihat kakaknya yang tanpa basa-basi melahap roti miliknya. "Ga sopan lo, Kak! Udah datang tanpa diundang, ga pake salam, ga bawain jajanan, nyomot roti orang lagi," protes Zeana.
Irvi diam saja tak membalas, ia memilih khusyuk mengunyah roti milik Zeana yang menurutnya sangat enak karena ia lapar.
Zeana mengangkat bahunya, "Dahlah, gini amat punya kakak yang ga pengertian sama sekali, ga peka pula," dumel Zeana bermonolog.
Irvi menggeleng-gelengkan kepalanya, melepaskan jaket yang melekat di tubuhn dan menghela nafas pelan. "Jangan-jangan, lo marah gara-gara gue jarang jenguk," celetuk Irvi.
Zeana diam tak menjawab.