Meskipun Natalie tidak tahu apa yang Erlyn katakan kepada petugas keamanan itu, dia bisa menebak bahwa itu bukan hal yang baik.
Setelah mendengar hal ini, wajah petugas keamanan tersebut berubah menjadi serius dan mencegat Natalie. "Maaf nona, Anda tidak dapat masuk."
"Tunggu sebentar, tiketnya ada di aku!"
Setelah mencari-cari di seluruh tempat, rupanya tiketnya Natalie ada di dalam saku celananya Nia.
Petugas keamanan memperhatikan tiket yang lusuh itu dengan seksama. Ada dua macam tiket untuk acara fashion show hari ini.
Salah satunya adalah penonton di auditorium biasa. Harga tiket ini mencapai beberapa ratus ribu saja, orang-orang yang membeli tiket ini hanyalah kelas-kelas orang biasa.
Sedangkan tiket satunya merupakan tiket kursi VIP. Dengan harga tiket lebih dari 10 juta, orang-orang dengan status tinggi sajalah yang mampu membelinya.
Jelas, Natalie adalah jenis orang yang suka makan cilok.
"Nona, ada sesuatu yang salah dengan tiket ini. Jadi saya tidak bisa memperbolehkan Anda masuk!" Petugas keamanan itu memilih untuk percaya pada Erlyn.
Erlyn melipat kedua tangannya dan menatap Natalie dengan sinis.
Melihat Natalie tidak berdaya terhadapnya membuatnya merasa sangat bahagia.
Saat ini, dua atau tiga mobil mewah berhenti di pintu masuk.
Petugas keamanan segera berteriak. "Semuanya beri jalan, bintang tamu hari ini mau lewat!"
Erlyn mendongak dan melihat anaknya walikota Surabaya yaitu Dennis dan beberapa perancang busana dari Perancis dikelilingi oleh para pengawal.
Dikelilingi oleh lautan bintang dan bulan, berdirilah seorang Anthony Stevano di tengah-tengah kerumunan tersebut.
Sosok Anthony sangat tinggi, dengan mata dan bibir tipisnya penuh kebanggaan.
Pada pandangan pertama, itu membuat orang merasa bahwa Anthony adalah orang acuh tak acuh yang telah lama melihat seluruh isi dunia dengan kedua matanya yang dingin.
Erlyn gembira sekaligus gugup. Di matanya, Anthony Stevano adalah Dewa kekayaan.
Anthony masih berada di depan mobilnya. Para pengawalnya membuka jalan yang aman bagi Anthony sebelum akhirnya dia berjalan.
Natalie juga sangat terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Anthony akan datang ke acara ini.
Apa dia datang ke sini untuk bersenang-senang dengan para kalangan atas?
Natalie telah menandatangani perjanjian kerahasiaan dengannya, dan hubungan mereka sangat dirahasiakan. Jadi wajar baginya untuk berpura-pura tidak melihatnya.
Natalie diam-diam berbalik dan bersembunyi di tengah kerumunan, berniat untuk menunggu sampai Anthony pergi.
Sesuai dugaannya, Anthony tampaknya tidak melihat dirinya. Dia hanya melayani beberapa sesi tanda tangan dan berjalan melewati dirinya.
Erlyn menatap Anthony dengan penuh kekaguman untuk waktu yang lama.
Dengan tatapan sangat sok, Anthony menyerahkan tiket VIP-nya kepada petugas keamanan.
Petugas itu membungkuk dengan hormat dan mempersilahkannya untuk masuk.
Erlyn menoleh dan menatap Natalie dengan sinis. "Sangat penting untuk memiliki kesadaran diri. Apakah kamu mengerti statusmu yang sekarang?"
Pada saat ini, tiba-tiba seorang pengawal datang terburu-buru dan mengatakan sesuatu kepada petugas keamanan.
Wajah petugas keamanan itu berubah. Dia dengan cepat pergi ke hadapan Natalie, menampar wajah dirinya sendiri dan membungkuk hormat.
"Saya minta maaf nona, saya benar-benar tidak sopan tadi. Mohon maafkan saya, silakan masuk."
Meskipun reaksi petugas keamanan itu tiba-tiba sangat berbeda, Natalie sudah tahu bahwa Anthony pasti telah melakukan sesuatu.
Dia diam-diam tersenyum dan dengan senang hati masuk ke dalam dengan Nia.
Erlyn yang syok langsung menarik lengan si petugas keamanan. "Mengapa kamu membiarkan dia masuk?"
Petugas keamanan itu masih terlihat panik. "Jika saya tidak membiarkan dia masuk, saya akan kehilangan pekerjaan saya besok."
Erlyn memiliki beberapa keraguan di dalam hatinya, tetapi apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Setelah Natalie memasuki auditorium, dia segera menemukan sebuah kursi dengan Nia.
Jauh dari panggung, kursinya itu sangat sederhana. Bahkan untuk dapat melihat dengan jelas, sepertinya mereka berdua membutuhkan teropong.
"Lihat, Erlyn ada di kursi VIP!" Nia langsung menunjuk dan berkata dengan marah.
"Jangan khawatir tentang dia. Kita datang hari ini untuk bersenang-senang, jangan buang-buang waktu untuk memikirkan dia."
Natalie sangat tenang, dia mencari info mengenai fashion show hari ini dengan telepon genggamnya.
Kadang-kadang sambil melihat ke depan, sepertinya Anthony duduk di barisan terdepan dari panggung dengan sebuah meja kecil di hadapannya.
Dia duduk bersebelahan dengan Dennis, dan dua wanita cantik duduk di samping mereka masing-masing.
Wanita cantik di sampingnya itu sesekali akan mengantarkan beberapa buah ke mulut Anthony.
Meskipun dari awal sampai akhir, Anthony duduk tegak dan tidak bergerak secara ambigu, Natalie merasa sedikit tidak nyaman.
Erlyn duduk sedikit jauh dari Anthony. Tidak mudah baginya untuk mencari kesempatan untuk mengobrol.
Selain itu, sudah ada wanita cantik di samping Anthony. Dia yang sekarang hanya bisa menunggu kesempatan.
Ketika dirinya melihat Natalie duduk kursi yang jauh dari panggung itu, Erlyn dapat merasakan rasa superioritas itu memuaskan hatinya.
Untuk waktu yang lama, dia memutar kepalanya dan menemukan bahwa tempat duduk di samping Anthony kosong, dan sepertinya wanita cantik itu pergi.
Dia merasa inilah kesempatannya.
Kemudian dia mengambil cermin dan melihat riasan wajahnya. Setelah merasa bahwa make-up di wajahnya sempurna, dia berjalan dengan tersenyum.
"Tuan Anthony, boleh saya duduk di sini? Aku dari Doxia ... "
Sebelum dia selesai, Dennis memberikan senyum dan menyela. "Sudah ada orang di kursi itu!"
Erlyn yang masih syok di tempat sambil menoleh untuk memperhatikan sekitarnya. Dia tidak tahu bahwa Natalie sudah berada di belakangnya.
"Natalie"!!! Apa yang kamu lakukan di sini? Apa yang dimaksud itu adalah kamu?"
Pengawal di belakang Anthony berkata. "Nona, tolong cepat menyingkir dari sini. Orang ini adalah tamu penting dari tuan Dennis!"
Erlyn tersipu dengan wajah yang sangat marah. Terlebih lagi, Dennis sendiri yang mengundang Natalie!
"Sepertinya kamu datang ke tempat duduk yang salah!" Natalie dengan tenang tersenyum dan duduk di posisi yang kosong.
Erlyn menatap Natalie dan pergi dari situ.
Sebenarnya, Natalie juga sangat terkejut.
Dia tidak menyangka Anthony akan mengajaknya duduk di sampingnya. Tapi karena undangannya itu atas nama Dennis, dia secara alami pura-pura tidak tahu apa-apa.
"Nona Natalie, aku sudah mendengar namamu untuk waktu yang lama. Nama saya adalah Dennis, senang berkenalan denganmu. Aku harap ke depannya kamu bisa membimbingku!"
Eh membimbing? Apa artinya itu? Sebagai putra dari walikota, apakah Anda masih membutuhkanku?
Natalie tidak terlalu baik dalam hal berkomunikasi, jadi dia hanya mengangguk dan tersenyum sopan. "Tuan Dennis terlalu sopan. Saya masih seorang mahasiswa, tidak mungkin saya bisa memberi Anda masukan."
"Nona Natalie begitu rendah hati. Hasil rancanganmu itu unik bahkan di seluruh dunia tidak ada yang bisa menandingimu." Dennis memuji.
Tidak lama kemudian, fashion show dimulai. Model-model dari Perancis dan Amerika itu keluar dan menunjukkan pakaian modis baru untuk musim panas tahun ini.
Secara kebetulan, Natalie memutar kepalanya dan menatap Anthony diam-diam.
Kaki ramping pria itu tumpang tindih, dan dia duduk dengan anggun dan tenang. Matanya selalu menatap catwalk, dan bibir tipisnya yang sexy terlihat menggoda.
Di bawah cahaya panggung, profil wajahnya juga cukup sempurna.
Dia tidak berbicara dengannya, dia bahkan tidak melihat dirinya.
Natalie akhirnya menonton fashion show ini dengan tenang. Tiba-tiba, sebuah tangan terulur ke bawah meja dan diam-diam berlabuh di kakinya.