"Cindy, menurutmu wanita menjijikan itu akan datang?" Kata Erlyn pada Cindy.
Erlyn yang pintar itu tidak pernah muncul di permukaan, dia memilih untuk bersembunyi di tempat yang aman. Cindy yang berpikiran sederhana sangat mudah untuk digunakan.
Cindy berkata penuh semangat. "Hum, bahkan jika dia berani muncul hari ini, aku dapat menjamin bahwa dia tidak akan menerima kesempatan perekrutan apa pun. Dia kemarin datang dan kami melemparinya dengan telur busuk. Seandainya saja kamu kemarin melihatnya, itu benar-benar asyik untuk dilihat! Aku sangat menikmati pertunjukan kemarin untuk waktu yang lama."
"Tidak masalah jika aku tidak mendapatkan pekerjaan hari ini, yang terpenting dia hancur untuk selamanya!" Erlyn memiliki senyum jahat di wajahnya.
"Oh itu sudah pasti, tenang saja. Bahkan yang kudengar orang-orang sudah mengatakan Natalie itu tidur sama om-om gemuk demi uang, benar-benar gila!"
Cindy sangat gembira, dia menutup mulutnya dan tertawa. Semakin dia bercerita, semakin kejam fitnahnya.
Sampai tiba-tiba teman sekelasnya mencubit lengannya, dia baru berhenti bercerita untuk mengerang kesakitan. Dia menoleh dan melihat bahwa Natalie datang.
Natalie terlihat sama seperti biasa. Meskipun ada berita tentangnya yang menyebar, wajahnya tetap tenang, matanya tegas, dan tidak ada rasa takut.
Bahkan, gadis-gadis teman sekelasnya ini telah berkolusi dengan Cindy untuk waktu yang lama. Kejadian sebelumnya mereka juga ikut menyulut api kekacauan dan melempari Natalie dengan telur.
Namun, pada saat ini, gadis-gadis ini terkejut melihat Natalie datang sambil tersenyum tenang.
Tidak ada yang berani untuk melupakan kejadian ketika Natalie berdiri di atas panggung dan menghancurkan masa depan Erlyn. Pada waktu itu, Natalie terlihat tenang, berlidah tajam, dan yang terpenting wajahnya tidak berubah ketika dia bercerita dan menghancurkan hidup Erlyn. Sejak saat itu, Erlyn hampir tidak berani muncul di sekolah.
Untuk saat ini, tidak ada yang berani menatap Natalie.
Natalie dengan tenang berjalan ke gerbang sekolah, dan segera berjalan ke aula sekolah, di mana ada hampir 20 rekrutmen stan dari perusahaan besar dan kecil.
Natalie tiba-tiba berhenti dan melihat Cindy sambil tersenyum, matanya penuh dengan tantangan.
Cindy hanya bisa melangkah mundur. "Ayo pergi!"
Teman-temannya juga mengikuti dia, di antara mereka, banyak yang memiliki mental ikut-ikut.
Tapi ada juga beberapa orang yang iri dengan Natalie.
Bagaimanapun juga, Natalie sebelum ini hanyalah siswa yang biasa-biasa saja selama empat tahun. Dia biasanya mengenakan pakaian kasual, rambut ekor kuda dan selalu terlihat terburu-buru. Dia selalu terlihat menurunkan kepalanya dan hampir tidak memiliki aura keberadaan.
Hanya dengan satu kejadian itu, dia tiba-tiba berdiri di mata publik, memenangkan kompetisi, menerima penghargaan dan pelukan dari seorang Anthony Stevano.
Hal ini membuat banyak siswa perempuan merasa cemburu. Kebanyakan dari mereka bertanya-tanya mengapa Natalie tiba-tiba berhasil. Karena rasa iri ini, ketika mereka mendengar skandal guru dan siswa ini, mereka langsung mempercayainya karena mereka merasa bahwa jalan pintas seperti itu bisa menjelaskan semua hal.
Semua orang berjalan ke aula auditorium.
"Cindy, mengapa kamu tidak melakukannya sekarang?" Seorang gadis bertanya dengan suara rendah.
Cindy melihat telepon genggamnya. Ada pesan teks dari Erlyn. Pesan teks tersebut menjelaskan bagaimana untuk berurusan dengan Natalie, yang merupakan cara yang indah.
Setelah membaca itu, Cindy menjawab. "ini bukan waktu yang tepat, lebih baik nanti!"
Natalie melihat-lihat di auditorium. Sebagian besar dari perusahaan-perusahaan yang datang ke sini hari ini adalah perusahaan pakaian. Dan sebagian besar posisi yang mereka tawarkan adalah junior desainer, beberapa posisi paruh waktu, tawaran menjadi mitra kerja dan sebagainya.
Pada saat ini, tiba-tiba seorang pria paruh baya dengan kacamata datang padanya. "Apa kamu Natalie Andersen yang memenangkan kompetisi desain itu?!"
Natalie dengan tenang tersenyum. "Halo, iya itu aku!"
"Ah, desainmu saat itu benar-benar bagus. Perkenalkan namaku adalah Rio dari Daily Suit. Perusahaan kami sedang mencari trainee desainer. Jika kamu tertarik, kamu bisa datang dan melihat-lihat!"
"Baik!"
Daily Suit tidak terlalu terkenal di Surabaya, tetapi mereka sebenarnya merupakan perusahaan fashion yang cukup memiliki nama. Untuk langkah awalnya, Natalie merasa cocok dengan perusahaan ini. Setelah membaca brosur perusahaan, Natalie mengisi formulir pendaftaran.
Tiba-tiba, Cindy datang dan berkata kepada Rio. "Pak, saya menyarankan Anda untuk tidak menggunakannya. Dia adalah gadis paling bermasalah di sekolah kami. Dia memenangkan kompetisinya itu dengan menjual tubuhnya..."
Rio jelas tertegun. "Apa yang kamu bicarakan?"
"Anda tidak salah dengar. Anda dapat melihat di media sosial universitas kami dan melihat postingan kemarin..." Cindy tersenyum penuh kemenangan.
Rio langsung teringat bahwa dia tampaknya mendengar rumor tentang Natalie di sekolahnya, dia langsung ragu-ragu sejenak.
Bagaimanapun juga, semua perusahaan ingin merekrut siswa yang berbakat dan berkarakter. Jika karakter moral mereka buruk, itu jelas akan mempengaruhi reputasi perusahaan.
"Maaf Natalie, aku rasa kita tahan dulu sampai di sini! Aku perlu memeriksa... " Rio segera mengambil kertas formulir yang berada di tangan Natalie.
Cindy tersenyum puas. "Natalie, sepertinya kamu tidak dapat menemukan pekerjaan di sini hari ini."
Natalie tidak marah, dia dengan tenang menatap Cindy. "Cindy, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Sampai detik ini, aku tidak pernah mendengar apa pun yang kamu sebutkan tadi. Postingan di sosial media sekolah kita? Kemarin bukankah mereka memposting tentang sejarah sekolah? Apakah kamu pikir pak Rio ini buta dan bodoh dengan hanya mempercayai kata-katamu saja?"
Cindy menoleh dan melihat bahwa Rio masih memperhatikan mereka.
"Aku tidak berbohong. Bahkan banner-banner kemarin itu masih ada di tempat-tempat yang kupasang. Kalau kamu tidak percaya, ayo kita lihat sekarang." Cindy mencoba untuk membuktikan kata-katanya.
Akibat terburu-buru, Cindy keceplosan.
Natalie menyeringai dan berkata. "Ternyata kamu yang memasang semua itu. Kukira akan membutuhkan banyak usaha untuk membuatmu mengaku, sepertinya ini pekerjaan yang gampang! Akhirnya aku dapat menemukan siapa penggerak utamanya."
"Pokoknya, tidak peduli siapa yang memulai, kamu tetap tidak bisa mendapatkan pekerjaan hari ini."
Pada saat ini, di bawah serangan dari Cindy, teman-temannya juga mulai membantu.
"Natalie, kamu benar-benar tidak tahu diri. Cepat keluar dari sekolah kita!"
"Ya, kami tidak ingin kamu mempengaruhi reputasi sekolah kita..."
Ketika suara-suara mereka mulai meraung, tiba-tiba suara langkah kaki yang rapi datang dari luar. Tidak tahu siapa yang berseru. "Wow, orang dari Gratia ada yang datang!"
Semua orang di aula tiba-tiba tenang dan memandang ke arah pintu gerbang.
Mereka melihat sekelompok staf yang memakai jas, yang dipimpin oleh seorang wanita muda yang elegan, berjalan ke dalam aula.
Wanita itu rambut pendek, memakai pakaian formal, dan logo putri duyung di kerah bajunya sangat eye-catching.
Meskipun dia adalah seorang wanita, dia memiliki aura yang kuat. Pada pandangan pertama, dia terlihat seperti seorang ratu yang berhasil mendominasi di tempat kerjanya.
"Wow, seriusan nih Gratia datang untuk merekrut orang di kampus kita? Ini pertama kalinya kan mereka datang ke kampus? Apa mereka tidak salah tempat?"
Sebagai perusahaan nomor 1 di industri fashion, Gratia selalu menjadi tanah suci para desainer. Kemungkinan masuk perusahaan ini lebih sulit daripada memenangkan undian.
Sebelum ini, mereka belum pernah merekrut desainer dari Indonesia. Pada saat ini, semua orang tenggelam dalam kejutan yang tak terduga, bahkan Cindy dan teman-temannya lupa jika mereka sedang berusaha menjatuhkan Natalie.
"Maafkan aku, tolong buka jalannya!"
Wanita muda itu tidak berjalan menuju stan, dia terus menerus berjalan mengitari aula dan akhirnya matanya jatuh pada Natalie.
Wajahnya yang dingin itu segera tersenyum. "Apa benar kamu yang juara 1 di kompetisi desain kapan hari?"
Natalie mengangguk dengan anggun. "Iya!"
"Halo, aku Joana, asisten presiden Gratia. Hari ini kami datang untuk mencarimu. Aku berharap kamu mau bergabung dengan perusahaan kita."
Joana mengulurkan tangannya dengan antusias. Natalie benar-benar terkejut, dia bahkan tidak bergerak. Setelah beberapa saat, dia kembali ke dirinya sendiri dan menjabat tangan Joana dengan penuh semangat.
"Apakah Anda yakin menginginkanku?"
"Tentu saja, kamu muda dan berbakat, kamu juga memiliki imajinasi yang luar biasa dan kreativitas. Kamu jelas orang yang sedang kita butuhkan saat ini. Ini adalah kontrak perekrutan. Bacalah dan lihat-lihatlah terlebih dahulu. Setelah penandatanganan, kamu dapat melapor ke perusahaan sesegera mungkin."
Setelah menyerahkan kontrak perekrutan, Joana dan orang-orangnya keluar dari aula.
Pada saat ini, mata rumit semua orang tertuju pada Natalie.