...
"Sorry, bikin lo nunggu lama,"
Syila terkesiap mendengar suara Alfin. Syila yang semula bersandar di salah satu sisi dinding mendadak menegakkan tubuhnya"
"Suasana hati lo lagi nggak bagus, mending lo pulang aja, ya? Gue bakal nyuruh Alex buat nganterin lo," Alfin melepas jasnya, dan membawanya melingkar di bahu Syila. Pria itu lantas tersenyum, namun Syila melihat jelas kilatan tidak biasa dalam senyum itu. Seperti... senyuman paksa?
Syila mengumpat pelan. Tentu saja Alfin tidak akan mampu tersenyum senang setelah secara tidak langsung dirinya dipaksa menyerah oleh perasaannya sendiri. Akan tetapi, setidaknya Alfin sudah berusaha baik-baik saja.
"Lo sendiri?"
"Gue masih harus ngasih sambutan di dalem. Sambutan gue nggak bisa diwakilin"
Alfin lantas mengalihkan pandangannya pada Alex yang berdiri tidak jauh dari Alfin. Syila yang melihat keberadaan Alex, mendadak bahunya menegang. Syila tidak mengerti dengan reaksi tubuhnya, padahal biasanya tidak setegang itu.