"Ugh... siapa sih gangguin tidur gue?" gerutu Syila kesal. Kelopak mata Syila masih tertutup, namun tangannya bergerak untuk meraba nakas demi menemukan ponsel pintarnya.
"Awas aja si Alex yang nelpon dan nyuruh gue ngerjain sesuatu yang aneh-aneh!" gumam Syila berprasangka buruk pada sang bosnya yang sangat menyebalkan. Syilapun memaksa matanya terbuka untuk memastikan siapa penelepon yang mengganggunya.
Namun, prasangka Syila tidak terbukti. Sang penelepon itu bukanlah Alex, melainkan Alfin. Kening Syila langsung berkerut, untuk apa Alfin meneleponnya pagi-pagi seperti ini?
Sampai akhirnya, Syila tersadar akan sesuatu yang cukup penting. "Ya ampun! Gue lupa ada janji sama Alfin weekend ini!" pekik Syila. Rasa kantuknya seketika menghilang, dilanjutkan dengan tubuhnya yang langsung terduduk.
Ilaler bergegas menelepon balik Alfin yang sebelumnya sudah meneleponnya sebanyak beberapa kali. Hanya di deringan pertama, Alfin langsung mengangkat panggilan itu.
"Hallo?"