"Dan mulai sekarang, lo adalah sekretaris pribadi gue. Mengerti, Nona?"Syila sukses melongo. Bibirnya terbuka, rahangnya nyaris terjatuh kalau saja Syila tidak cepat-cepat menutup bibirnya dengan telapak tangan. Sementara itu, seringai puas tetap menghiasi wajah tampan Alex.
"Gila!" Akhirnya setelah beberapa saat terdiam penuh keterkejutan, Syila berhasil mengembalikan akal sehatnya. "Terus apa gunanya sekretaris lo? Lo udah punya sekretaris pribadi, kan?" tanya Syila layaknya polisi yang menginterogasi seorang tersangka. Dan bagi Syila, Alex memang tersangka. Tersangka atas segala kejadian yang tidak pernah terduga beberapa waktu belakangan. Salah satu contohnya adalah saat ini. Saat Alex dengan kekuasaannya memaksa Syila untuk bekerja sebagai sang sekretaris pribadi.
"Tugas Virgo udah terlalu banyak. Gue nggak mau dia kecapekan dan tugasnya jadi amburadul. So, he needs a partner to handle everything."
"Tapi kenapa harus gue?!"