Pagi yang cerah seharusnya menjadi alasan Syila untuk tersenyum. Sayangnya, di pagi yang cerah itu, Syila harus mendengus kesal dalam jumlah yang tidak terhitung. Tidak perlu dijelaskan lagi siapa seseorang yang sukses membuat Syila merasa kesal di pagi hari. Orang itu adalah Alex, satu satunya orang yang membutuhkan perhatian Syila lebih dari apa pun. Bahkan seseorang itu tidak peduli jika dirinya mendapat umpatan-umpatan karena perbuatannya.
Alex sengaja menyuruh Syila mencetak file yang sudah diperbaiki tadi malam, dan Syila memathuinya tanpa banyak protes meski Alex menyuruhnya buru buru ke ruangan hanya untuk melakukan hal itu. Toh, Syila sudah paham jika itu memang salah satu tugasnya.
Namun, perbuatan Alex tidak hanya sampai disitu. Setelah Syila memberikan file yang kini berbentuk hard copy, sekali lagi Alex menyuruh Syila untuk melakukan pekerjaan lain yang kurang masuk akal.
