Alex, maafin gue...
Syila mendadak merasa bodoh. Karena kecerobohan diri nya, Alex harus teringat dengan masa lalu nya yang sangat kelam itu. Karena Syila yang dengan mudah nya menyebut nama Alika, Alex menjadi kehilangan konsentrasi dan pada akhir nya harus kalah.
Meskipun Syila sejak awal memang menginginkan Alex untuk kalah, namun kali ini dia merasa sangat menyesal.
Jika sudah begini, Syila merasa kemarahan Alex tadi belum pantas di jadikan sebagai hukuman bagi Syila.
"Syila, lo nangis?!"
Syila gelagapan, secepat kilat meraba permukaan pipi nya yang entah sejak kapan terasa basah. Syila cepat cepat mengeringkan nya menggunakan tisu yang selalu tersedia di setiap meja kantin.
"Sampe tadi aja cerita nya, ya? Gue nggak mau bikin lo tambah kepikiran "
"Nggak, Kak! Lanjutin aja! Please!"
Roni tidak memiliki pilihan lain. Diri nya tidak mampu menolak permintaan cewek itu.