Dika menumpu dagu nya dengan telapak tangan, tampak sedang berpikir. Tidak butuh waktu lama sampai mata nya berbinar, menyiratkan sebuah ide terlintas di kepala nya.
"Gue pu nya ide. Tapi, lo harus mau berkorban"
"Berkorban?"
"Iya. Lo pasti bersedia, kan? Demi Syila, Ron. Biar anak itu bisa hidup lebih bahagia. Gue kasian ngeliat dia merana gara gara Alex"
Roni tampak ragu, namun akhir nya cowok berkacamata itu mengangguk. "Gimana cara nya?"
Roni paling jengah jika Dika sudah menyunggingkan senyum misterius nya.
...
Matahari baru saja terbenam, ditemani rintik hujan yang tidak terlalu deras. Padahal tadi siang terasa sangat panas dan seolah tidak ada mendung yang mampu memproduksi titik titik air hujan, namun ter nyata mendung dengan cepat datang dan menurunkan titik titik air itu.