Syila berbalik, menatap Alex dengan nyalang dan penuh kemarahan. Hanya saja, demi menghindari sebuah keributan di pukul setengah dua belas malam, Syila memutuskan untuk tidak menyuarakan kemarahannya. Hanya menyimpannya dalam hati, dan sepertinya itu adalah pilihan terbaik untuk saat ini.
"Sorry, gue mau ke kamar"
Untuk kedua kalinya, Alex menarik tangan Syila. Dan kali ini lebih kuat, hingga seluruh tubuh Syila ikut tertarik dan langsung disambut dalam pelukan Alex.
"L lepasin!" Syila mencoba memberontak dengan kekuatannya yang tidak seberapa. Dan, tentu saja Alex tidak akan menuruti keinginannya. Setidaknya, untuk saat ini.
"Nggak!"
Alex memeluk Syila dengan erat, menggunakan kekuatan dua lengannya untuk membawa Syila tersembunyi dalam dadanya. Syila benar benar tidak bisa berkutik. Meski berusaha memberontak, Alex tetap tidak akan melepaskannya. Maka Syila memutuskan untuk mengalah daripada menghabiskan energinya dengan sia sia.