"Nggak tau. Pokoknya, kalau menurut apa yang gue liat di drama, cinta sejati itu datang untuk menyembuhkan luka. Alex udah ngelukain gue, dan itu artinya lo dateng sebagai penyembuhnya. Bukannya gitu?"
Mampus! Ngomong apa gue? Dasar nggak jelas! Syila merutuki dirinya sendiri. Maklum saja, Syila jarang sekali berbohong. Dan sekali berbohong, dia harus berakting dengan penuh penghayatan. Benar benar bukan hal yang mudah!
"Drama? Lo ngomong seserius itu karena drama?"
Ya, David tidak pernah menduga bahwa perkataan Syila tadi hanya sebuah pemikiran dangkal seorang remaja yang hobi menonton drama.
"Lo pikir semudah itu menemukan cinta sejati?"
Syila memiringkan kepalanya, matanya mengerjap polos. "Emangnya nggak langsung ketemu, ya?"